19 Persen Pelanggan Tunggak Pembayaran Tiap Bulan, PDAM Tirta Agung Siap Segel dan Putus Layanan

MEDIAPAGI.CO.ID,OKI – Akibat banyaknya pelanggan yang menunggak pembayaran, Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Agung OKI akan menyegel meteran atau memutus layanan air kepada pelanggan.

Di tahun 2024, PDAM Tirta Agung mencatat dari ribuan pelanggan hanya 81 persen yang rutin melakukan pembayaran. Namun sebanyak 19 persen pelanggan menunggak pembayaran. Dari total pelanggan air bersih PDAM Tirta Agung sebanyak 8.848 pelanggan, sebanyak 1.680 pelanggan menunggak tagihan air.

Menurut Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Agung Mairil Afrianto, tunggakan pelanggan menyebabkan setiap bulan sekitar 100 juta uang tertahan atau tidak masuk ke rekening perusahaan.

“Kita menargetkan data rekening yang terbaca (DRT) setiap bulannya Rp 700 juta dan tercapai sekitar 82 persen. Maka perbulan ada sekitar 100 juta uang tertahan atau nunggak dibayarkan pelanggan,” kata Mairil, Selasa (4/2).

Mairil mengungkapkan, pihaknya telah melakukan survei atas banyaknya tunggakan pelanggan tersebut. Alasan yang paling dominan, yakni sulitnya akses pembayaran.

“Karena mereka harus datang ke loket pembayaran secara langsung. Jadi untuk menyiasati itu, kami mendatangi ke rumah masing-masing pelanggan,” jelasnya.

Baca Juga  Kasdim 0402/OKI Tinjau Lokasi Penanaman Pohon Mangrove

Mairil mengimbau kepada ribuan pelanggan yang menunggak untuk segera membayar agar tidak dilakukan pemutusan permanen. Karena menurut Peraturan Bupati (Perbup), akan dilakukan pemutusan permanen bagi pelanggan yang menunggak selama 3 bulan.

“Tapi kami ada kebijakan lain, apabila mereka mau mengangsur tunggakan, maka kami tidak memutuskan aliran air bersih ke pelanggan,” tegasnya.

Pemutusan itu berbeda halnya dengan pemutusan berlangganan atas permintaan pelanggan itu sendiri. Hal ini sering terjadi saat pelanggan akan pindah rumah atau ada akses suplai air bersih yang lain.

“Ada juga yang putus sementara semisal yang bersangkutan memiliki kontrakan, namun kondisinya sedang kosong,” ungkapnya.

Mairil meyebutkan hal itu merupakan upaya mengurangi pelanggan yang menunggak. Bahkan, Mairil juga mengatakan pihaknya telah melakukan penjajakan kerjasama dengan pihak ketiga dalam melakukan penagihan ke setiap pelanggan.

“Insya Allah bulan Maret kita akan melaunching proses pembayaran sistem online untuk mempermudah pelanggan. Maka nantinya pembayaran bisa dilakukan melalui marketplace, ecommerce atau dari ATM,” pungkasnya.(Nandoenk)

Komentar