MEDIAPAGI.CO.ID, PALI – Kekhawatiran tengah menyelimuti para orang tua dan masyarakat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, menyusul dugaan keracunan makanan yang berasal dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini sejatinya bertujuan meningkatkan asupan gizi siswa sekolah, namun kini menjadi sorotan publik karena insiden yang berdampak langsung pada kesehatan siswa, bertepatan dengan pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) tingkat SMP di sejumlah sekolah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber di lapangan, puluhan siswa dilaporkan mengalami gejala seperti mual, pusing, sakit perut, hingga muntah, setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Beberapa siswa harus mendapatkan perawatan medis di fasilitas kesehatan terdekat, sementara sebagian lainnya masih menjalani pemulihan di rumah karena kondisi fisik yang belum memungkinkan untuk kembali ke sekolah.
Meski hasil laboratorium resmi dari Pemerintah Kabupaten PALI belum diumumkan, banyak pihak menduga kuat bahwa gejala tersebut berkaitan dengan konsumsi makanan dari program MBG.
Menanggapi kejadian ini, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten PALI, Harun, SH., MH., menyampaikan bahwa pihaknya menaruh perhatian serius terhadap peristiwa tersebut. Ia menegaskan bahwa keselamatan dan kesehatan siswa adalah prioritas utama pemerintah daerah.
“Kami saat ini memfokuskan upaya pada pemulihan kesehatan siswa terlebih dahulu. Keselamatan dan kesehatan anak-anak menjadi prioritas utama. Kami juga terus melakukan koordinasi intensif dengan pihak terkait, termasuk Dinas Kesehatan dan pihak sekolah, untuk memastikan penanganan yang cepat dan tepat terhadap kasus ini,” ujar Harun saat dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp, Selasa (6/5/2025).
Selain memastikan perawatan bagi siswa terdampak, Harun juga menegaskan bahwa hak pendidikan mereka tidak akan terabaikan. Dinas Pendidikan telah menginstruksikan sekolah-sekolah untuk memberikan kesempatan ujian susulan bagi siswa yang tidak dapat mengikuti UAS tingkat SMP.
“Kami tidak ingin ada siswa yang dirugikan akibat kejadian ini. Oleh karena itu, bagi siswa yang saat ini belum dapat mengikuti ujian karena alasan kesehatan, akan kami jadwalkan ulang pelaksanaan ujiannya,” tambah Harun.(Hera).
Komentar