Laporan wartawan : EdG/SMSI OKI
KAYUAGUNG,OKI.Mediapagi.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga Salahudin Uno mengapresiasi peluncuran branding pariwisata Kabupaten Ogan Komering Ilir, yakni It’s OKI. Respons positif dari Menparekraf disampaikan melalui video yang ditayangkan saat peluncuran branding pariwisata It’s OKI sekaligus penyerahan replika sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Disbudpar Sumsel kepada Pemkab OKI, di Ruang Rapat Bupati OKI, Selasa (10/8).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten OKI, Hj Arianti SSTP MM mengatakan, branding pariwisata It’s OKI direspons positif oleh Menteri Parekraf. “Tentu menambah semangat atau imun bagi kami biar ada peregerakan positif untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Ogan Komering Ilir,” ujarnya.
Arianti menambahkan, Menteri juga sangat mengapresiasi branding pariwisata OKI. “Walaupun di tengah pandemi, dengan meluncurkan branding, pariwisata yang ada di OKI tidak mati. Ada ikon pariwisata yang harus kami jaga,” ungkapnya.
Ke depan, lanjut Arianti, terhadap pihaknya akan lebih memperkenalkan lagi branding pariwisata ke semua kecamatan yang ada agar dapat bersinergi dengan desa wisata yang ada di Kabupaten OKI. “Kami akan mempromosikan branding ini ke kecamatan-kecamatan di OKI, dikawal sponsor Bank SumselBabel,” kata dia.
Meski masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards 2021, lanjut Arianti, branding pariwisata It’s ini harus tetap dilaksanakan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan camat, kades, pengurus sekolah dan puskemas untuk menggeliatkan lagi desa wisata yang ada di Kabupaten OKI. Disbudpar OKI berusaha semaksimal mungkin. “Kami minta bantuan Dinas PU untuk mendukung satu contoh desa wisata. Kalau sudah ada bantuan, baik dari pemerintah pusat mupun pemerintah daerah tentu bisa memotivasi desa wisata lainnya,” ujarnya.
Berhubung masih PPKM, selorohnya, Disbudpar OKI belum bisa secara rutin merapat ke Kemenparekraf di Jakarta. Dengan adanya kolaborasi yang telah dilakukan sebelumnya, kata Arianti, jelas ada dampaknya dengan perkembangan pariwisata di Kabupaten OKI. “Ke depan kami akan merapat ke Kemeparekraf untuk membahas program apa yang dapat dikolaborasikan dengan kabupaten OKI,” harapnya.
Sementara itu, Menparekraf Sandiaga bersyukur, di tengah pandemi dan tantangan ekonomi yang dihadapi, dirinya masih dapat bertemu secara virtual dalam peresmian branding pariwisata Ogan Komering Ilir. Menparekraf sangat mengapresiasi peluncuran branding pariwisata tersebut. Menurutnya, ada banyak destinasi unggulan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, khususnya destinasi wisata alam yang membuat Indonesia semakin mempesona. “Meskipun masih dalam situasi pandemi, langkah yang dilakukan oleh Kabupaten Ogan Komering Ilir, untuk branding pariwisata memang tepat dan sangat strategis dilakukan,” ujar Menteri Sandiaga.
Ditambahkannya, saat ini wisatawan belum dapat berkunjung ke berbagai destinasi wisata di Indonesia. “Namun penting bagi kita tetap mempersiapkan destinasi semaksimal mungkin agar setelah situasi kondusif wisatawan dapat berkunjung secara aman dan nyaman,” imbaunya.
Untuk mendukung eksistensi pariwisata berkelanjutan, lanjut Sandiaga, saat ini Kemenparekraf tengah gencar melakukan berbagai upaya. Pertama, branding Wonderful Indonesia. “Ini kami lakukan dalam satu semangat bahwa fokus sekarang adalah wisatawan domestik. Akan tetapi kami bingkai juga dari luar negeri agar wisatawan luar negeri tetap aware menjadikan kehadiran pariwisata Indonesia ini top of mind,” paparnya.
Kedua, lanjut dia, mengajak masyarakat Indonesia berwisata di Indonesia saja. Ketiga, memperkaya konten sosial media Pesona Indonesia dengan Indonesia travel sebagai aset pariwisata resmi untuk memberikan informasi terkini seputar pariwisata dan berita perkembangan Covid-19 di Indonesia. Selain itu, Kemenparekraf juga sangat aktif mengedukasi masyarakat untuk menaati protokol kesehatan secara ketat dan disiplin serta mendukung progam vaksinasi agar herd immunity lekas tercipta di destinasi pariwisata dan sentra ekonomi kreatif sehingga proses pemulihan dapat segera diakselerasikan.
“Sekali lagi kami ucapkan selamat dan sukses untuk pariwisata Ogan Komering Ilir. Mari terus perkuat kolaborasi dengan kementerian/lembaga, khususnya dengan pemerintah pusat guna membangkitkan dan mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” imbuhnya.
Terima Sertifikat Dua Warisan Budaya Takbenda
Terkait Warisan Budaya Takbenda (WBTb), Kadisbudpar OKI Hj Arianti SSTP MM menjelaskan, pihaknya akhir tahun ini telah mengajukan Gulo Puan dan tari Cang Cang. Kalau masuk kriteria penilaian, akan diberikan sertifikat pada tahun mendatang. “Kemendikbud juga melihat ke lapangan atas apa yang kami ajukan, apakah kebudayaan yang diajukan berdampak pada perekonomian masyarakat dan masih dilaksanakan,” ujarnya sembari menambahkan, sebelumnya Kabupaten OKI mendapatkan WBTb tari Penguton dan Midang. “Tahun ini kami dapat Lelang Lebang Lebung dan adat perkawinan Mabang Handak,” jelasnya.
Sementara, Asisten Bidang Pengembangan Ekonomi Setda Pemkab OKI, Drs H Zulkarnain mengatakan, Kabupaten Ogan Komering Ilir WBTb sarat akan makna dan nilai-nilai luhur sehingga diperlukan sosialisasi, edukasi, peningkatan pengetahuan dan keterampilan secara luas kepada masyarakat. Dengan harapn, pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya takbenda di OKI dapat terwujud sekaligus dapat memberikan dampak peningkatan kesejahteraan pada masyarakat.
“Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki banyak warisan budaya, baik benda maupun takbenda. Kami sangat berterima kasih kepada Disbudpar Sumsel atas dukungannya sehingga dua warisan budaya takbenda yang dimiliki Kabupaten OKI berhasil mendapatkan sertifikat penetapan oleh Kemendikbud,” ungkap Zulkarnain.
Dikatakan Zulkarnain, Pemkab juga menyatakan komitmennya untuk menjaga dan melestarikan serta mengembangkan pariwisata yang ada di Kabupaten OKI. “Kami berupaya semaksimal mungkin mengembangkan pariwisata yang ada di OKI. Walaupun sekarang masih dalam masa pandemi, banyak objek wisata yang sedang kami kembangkan. Misalnya, Tanjung Menjangan di Kecamatan Cengal maupun Danau Teloko,” ungkap Zulkarnain.
Hadir dalam kesempatan ini Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Provinsi Sumsel Cahyo Setio Ningsih SSos dan Pimpinan Cabang Bank Sumsel Babel Kayuagung RM. Rozali Anton. (*)
Komentar