Memasuki Musim Kemarau, Manggala Agni Lakukan Patroli Rutin Pencegahan Karhutla di OKI

MEDIAPAGI.CO.ID, OKI – Memasuki musim kemarau yang diperkirakan pada pertengahan Mei 2025, personel Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI rutin melakukan patroli di sejumlah titik rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel.

Kepala Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI, Edi Satriawan mengungkapkan, pengawasan rutin pada lahan dan hutan dilakukan mengingat Kabupaten OKI masih banyak memiliki lahan gambut yang mudah terbakar.

Hal itu menjadi inisiasi pihak Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI mengambil langkah pencegahan karhutla sejak dini.

“Berdasarkan prediksi Badan Metrologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau terjadi pertengahan Mei 2025 ini, namun pencegahan harus dimulai sedini mungkin,” kata Edi, Senin (5/5).

Edi menerangkan, sejak awal tahun hingga April 2025 curah hujan di wilayah OKI cukup tinggi. Namun, beberapa waktu ke depan yakni pertengahan Mei, perkiraan intensitas hujan turun semakin menurun.

Menurut Edi, meskipun saat ini masih sering turun hujan, pihaknya telah melakukan patroli sejak April dan akan terus melakukan patroli di sejumlah titik rawan terjadinya karhutla.

“Lahan gambut terjadi di musim kemarau. Sementara puncak musim kemarau diperkirakan terjadi di Agustus hingga September,” jelasnya.

Beberapa wilayah di OKI yang memiliki potensi tinggi terjadinya karhutla terus dipantau oleh pihak Manggala Agni. Edi menyebutkan, lokasi patroli mandiri pencegahan karhutla yang telah dilaksanakan di April lalu, yaitu di Desa Riding, Desa Tanjung Sari dan Desa Air Rumbai di Kecamatan Pangkalan Lampam.

Baca Juga  Pacu Semangat Siswa Dalam Berorganisasi, SMAN 1 Pedamaran Gelar Pelantikan Pengurus OSIS Masa Bakti 2022-2023

Hal serupa juga dijadwalkan pada Mei 2025 di wilayah Desa Ulak Depati dan Perigi di Kecamatan Pampangan.

Diungkapkan Edi, pihaknya dalam patroli mandiri lokasinya adalah di beberapa kecamatan yang rawan terjadi karhutla. Khususnya kecamatan yang banyak lahan gambut.

“Dua kecamatan itu memang rawan karhutla karena banyak terdapat lahan gambut. Kalau sudah terbakar, maka sulit dipadamkan karena menjalar dan meluas,” ujarnya.

Secara teknis, Edi mengungkapkan pihaknya terlibat dalam skema pencegahan karhutla di Kabupaten OKI. Beberapa patroli pencegahan karhutla, baik mandiri, terpadu dan patroli bersama akan terus dilakukan oleh Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI.

Edi juga menerangkan perbedaan pelaksanaan patroli terpadu dengan patroli mandiri yang tengah dilakukan pihaknya. Patroli terpadu dilaksanakan oleh personel Manggala Agni bersama-sama dengan TNI, Polri, BPBD dan lainnya.

“Namun kami juga melibatkan Masyarakat Peduli Api (MPA) pada patroli bersama. Biasanya dilakukan di desa yang rawan karhutla, seperti Kecamatan Pangkalan Lampam, Pampangan dan lainnya,” pungkasnya.

Komentar