Bupati Lahat Tolak Perusahaan Besar Datangkan Karyawan Asal Zona Merah

Pemerintahan420 Dilihat

Jurnalis: Husni Nawi
Red – Barab Dafri. FR

LAHAT SUMSEL, mediapagi.co.id – Dua perusahaan berskala besar, yakni Perusahan Listrik Tenaga Uap (PLTU) PT Bukit Pembangkit Inovatif (BPI) dan Perusahaan Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) PT Supreme Energi Rantau Dedap (SERD) mengajukan izin mendatangkan ribuan pekerja dari Zona Merah Pandemik Covid-19.

Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar di Oprom Pemkab Lahat yang dihadiri oleh kedua pihak perusahaan besar tersebut dan Bupati Lahat didampingi Wabub H Haryanto SE MM, Ketua DPRD Lahat dan unsur tripika wilayah masing masing berlokasinya perusahaan itu.

Terlihat Bupati Lahat sangat menyesalkan langkah kedua perusahaan yang bergerak dibidang pembangkit Listrik mengajukan izin tersebut, sehingga dengan tegas Ia menolak wacana pertukaran karyawan dari PT BPI sebanyak 90 orang dan PT SERD 1300 orang. Apalagi dua perusahaan besar itu belum sama sekali memberi perhatian atau bantuan kepada masyarakat selama ancaman Pandemi Covid-19.

Ditegaskan Bupati, bahwa saat ini seluruh masyarakat dari luar daerah khususnya zona merah jangan dulu ke Kabupaten Lahat begitu juga sebaliknya, hal ini dilakukan agar menghindari seluruh warga dari ancaman virus berbahaya Copid 19, apalagi presiden RI sudah menyatakan hal ini sebagai bencana nasional.

“Satu orang yang terjangkit maka semua pihak akan repot karenanya, seluruh elemen masyarakat diharap kan dapat bahu membahu memerangi dan mencegah virus Copid 19 dengan mematuhi aturan yang berlaku saat ini,” lugas Bupati.

Ketegasan Bupati tersebut berdasarkan usulan kedua perusahaan besar itu. Yakni perwakilan PT SERD, Frengky mengatakan para karyawan yang ada saat ini akan digantikan oleh karyawan yang berasal dari Jakarta, Solo, Sidoarjo dan Jawa Tengah. Apalagi perusahaan saat ini sedang meningkatkan berproduksi agar dapat memenuhi kebutuhan energi di Sumsel. Sehingga dengan adanya pertukaran karyawan dapat mengurangi PHK.

“Saat ini ada 1300 karyawan dan rencananya mau di roling menggantikan karyawan lama, karenanya Pemkab Lahat dapat memaklumi kondisi yang ada agar tidak terjadi PHK dan PT SERD akan berjanji melakukan isolasi mandiri terhadap pekerja yang didatangkan nanti,”ujarnya.

Senada, Wahyu perwakilan PT BPI menuturkan, saat ini kebutuhan energi Listrik di Sumsel dan perbaikan peralatan yang ada mendesak perusahaan untuk mendatangkan sebanyak 90 pekerja ahli dari luar Sumsel.

“PT BPI juga akan mempersiapkan tenaga khusus guna memeriksa kesehatan para pekerja yang datang nanti. Tentunya kami akan mematuhi aturan yang diberlakukan Pemkab Lahat, dan kami sadar saat ini masih ada ancman pandemi Corona, namun karena kebutuhan membuat PT BPI terpaksa harus menghadirkan tenaga ahli dari luar daerah,”imbuhnya.***

Bagikan

Komentar