MPA,Desa cintajaya dikunjungi USAID,UNEP,KiSHUGU.

Kab OKI79 Dilihat

PEDAMARAN.OKI.Mediapagi.co.id — Dalam rangka penguatan dan peningkatan kapasitas masyarakat peduli api (MPA) dan pengrajin purun, tim USAID, UNEP, KISHUGU Afrika beserta lembaga kemitraan melakukan kunjungan guna melihat dari dekat, kegiatan masyarakat pededuli api dan pengrajin purun yang digelar digedung serba guna desa Cinta Jaya kecamatan Pedamaran kabupaten OKI, selasa (7/12/21).
Kegiatan yang dikemas pada pelatihan penyegaran dalam pencegahan karhutla bagi masyarakat di tingkat desa ini, diharapkan agar masyarakat desa Cinta Jaya lebih semangat dan terus meningkatkan kinerja baik dalam hal pencegahan karhutla maupun  beraktivitas memproduksi kerajinan tikar purun.


Kegiatan tersebut dihadiri oleh kepala BPBD OKI Listiadi Martin, S.Sos, MM, camat Pedamaran Telly Thaurussia, S.STP, M.Si, Kapolsek Pedamaran IPTU Tuswan, SH, MH, Danramil 402-02 Kapten Inf Piyanto, Harlan Hale (USAID) Regional Humanitarian Advisor, Jessica Doxtater (USAID) Program Officer, Symantha Holben (USAID) Environment Officer, Johan Kieft (UNEP) Senior Technical Adviser UNEP, Trevor Wilson (KISHUGU) Koordinator Tim Kishugu, Gerhard (KISHUGU) Maneger Cluster OKI, Hasbi Berliani (KEMITRAAN) Program Direktor, Marius Gunawan (KEMITRAAN) Program Manager SIAP IFM, Amir Faisal (KEMITRAAN) Deputy Manager Cluster OKI, Jenny Anstasia (KEMITRAAN) Translator/Interpreter. 
Dalam sambutannya camat Pedamaran Telly Thaurussia, S.STP, M.Si  menyampaikan rasa terima kasih kepadatim USAID, UNEP, KISHUGU Afrika dan lembaga kemitraan yang memilih wilayah dipimpinnya untuk melakukan sosialisasi pencegahan karhutla.
Disampaikan juga oleh Telly, desa Cinta Jaya mempunyai salah satu lahan rawa gambut yang cukup luas di kabupaten OKI, semoga dengan adanya kegiatan ini akan menjadi tolak ukur serta menjadi penyegaran kembali bagi tim MPA, tim Destana ( desa tangguh bencana ) untuk pencegahan karhutla di desa Cinta Jaya kecamatan Pedamaran.


” Mari kita bersama bergandengan tangan selalu bersinergi agar karhutla di kecamatan yang kita cintai ini dapat diminimalisir, sehingga lahan rawah gambut yang menjadi salah satu tempat tumbuhnya purun, dan biota air lainnya akan menjadi potensi untuk membuat kerajinan anyaman tikar purun sehingga dapat meningkatkan kesejahterakan masyarakat, ” harapnya.


Sementara kepala BPBD OKI Listiadi Martin, S.Sos. MM mengapresiasi kegiatan pelatihan penyegaran dalam pencegahan karhutla bagi masyarakat di tingkat desa ini.
Melalui kegiatan ini semoga akan menambah wawasan  masyarakat peduli api (MPA), sehingga kedepannya dapat lebih memahami tentang penyiapan perumusan koordinasi pencegahan, penanggulangan, sistem kemitraan dan masyarakat peduli api, tenaga dan sarana prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan.


” Hal ini juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menyelesaikan persoalan kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla) di Indonesia, melalui kerja sama dengan Afrika Selatan dalam bingkai integritas para pihak pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media massa ( Pentahelix), ” terang nya.


Dilanjutkan Listiadi, ” Program ini juga merupakan bagian dari tindak lanjut kerja sama.yang perna diimplementasikan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2018. Yang diinisiasi oleh kementerian koordinasi bidang perekonomian, kementerian lingkungan hidup dan kehutanan. Kabupaten OKI merupakan salah satu daerah yang ditetapkan menjadi pilot projrect di provinsi Sumatera Selatan disamping kabupaten Pelalawan provinsi Riau, dan kabupaten Pulang Pisau provinsi Kalimantan Tengah, ” ujarnya.


Visi dan Misi besar dari program ini adalah membangun model kerja dengan sistem klaster, pendekatan wilayah kerja baik secara administratif kewilayahan dan wilayah kerja perusahaan perkebunan, HTI, serta desa yang terkatagori rawan bencana Karhutla.Sistem kerja klaster ini diharapkan dukungan dan respon dari perusahan perusahan yang ada diwilayah kabupaten OKI dengan prinsip kolaborasi dan berkelanjutan.


Mengingat bencana adalah tanggung jawab bersama, oleh karena itu diharapkan sistem klaster ini dapat menjadi polah yang ideal dalam rangka optimalisasi mencegah dan menanggulangi bahaya bencana karhutla di kabupaten OKI, serta dapat memberikan nilai tambah pada usaha ekonomi masyarakat dari sumber potensi yang ada dilahan gambut tersebut.

Bagikan

Komentar