Simak Pelaksanaan MPLS Siswa Baru SMAN Unggul 4 Lahat

Pendidikan144 Dilihat

Jurnalis Feriand
Red Barab Dafri FR

LAHAT SUMSEL, mediapagi.co.id – Meskipun kegiatan belajar mengajar kembali dilanjutkan secara daring. Namun Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa baru tahun ajaran 2020/2021 tetap dilaksanakan sesuai protokol kesehatan kegiatan itu dibagi perkelompok.

Pantauan di SMA Unggul Negeri 4 Lahat, Senin (13/7/2020) kegiatan MPLS dilaksanakan dengan ptorkol kesehatan ketat. Mejaga jarak dan menggunakan masker, siswa juga wajib mencuci tangan.

Ketua MKKS SMA Kabupaten Lahat, Baslini MPd mengungkapkan, bahwa siswa baru tetap melaksanakan kegiatan MPLS dengan menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, kegiatan itu juga di lakukan selama tiga hari dengan orang yang berbeda dan waktu yang terbilang singkat.

“Kegiatan MPLS masih dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Jadi setiap hari itu orangnya berbeda, mislanya senin kelompok siswa yang A, selasa siswa B, dan rabu juga begitu,” ujarnya.

Baslini yang juga menjabat sebagai kepala SMA Unggul Negeri 4 Lahat, menjelaskan dalam pelaksanaan MPLS ini, siswa baru diperkenalan dengan lingkungan sekolah, mengenal para guru bahkan dijelaskan tentang sistem pembelajaran yang akan diberlakukan sekolah.

” Minimal siswa baru ini tahu dengan lingkungan sekolahnya, tahu dengan para guru dan teman teman dikelasnya. Kita sekaligus membagi kelas dan wali kelasnya juga. Karena mereka akan belajar dari rumah secara daring, mengingat belajar dari rumah diperpanjang, ” jelas Baslini seraya menjelaskan sebanyak 250 orang siswa baru tahun ajaran 2020/2021 di SMA Negeri 4 Lahat.

Sementara, MPLS siswa baru sekolah dasar (SD) juga tetap dilaksanakan dengan menerapakan protokol kesehatan. Dijelaskan, Kepala SD Negeri 35 Lahat, H Indawan SPd bahwa untuk sekolah dasar MPLS tetap dilakukan dengan waktu yang singkat atau sekitar satu jam saja. Bahkan, MPLS dilaksanakan selama tiga hari dengan setiap harinya siswa yang berbeda.

“Masih MPLS, cuma paling satu jam mereka dikenalkan dengan para guru dan lingkungan sekolah saja. Selama tiga hari dengan siswa berbeda, per ruangan itu dibatasi hanya sepuluh siswa, jadi sehari ada tiga ruang. Tentunya saja dengan menerapkan protokol kesehatan,” sampai Indawan.***

Bagikan

Komentar