Stunting, Ini Penjelasan Bunda Paud Lidyawati Cik Ujang. SH

Pemerintahan157 Dilihat

Jurnalis Tirta KA
Red Barab Dafri FR

LAHAT SUMSEL, mediapagi.co.id – Bahaya anak anak yang stunting atau pertumbuhannya kerdil adalah menurunnya tingkat kecerdasannya sebanyak 30 persen, berakibat jadi rentan sakit.

Hal itu diungkapkan Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Lahat, Lidyawati Cik Ujang SH saat ditemui media ini, Sabtu (15/8/2020).

Dijelaskannya, periode usia 0-6 tahun merupakan masa penting tumbuh kembang anak. Sebanyak 90 persen otak anak berkembang pada periode emas ini, dimana milyaran sel saraf dalam otak saling menyambung untuk membentuk kecerdasan.

“Semakin banyak sambungan antar sel otak anak, semakin tinggi tingkat kecerdasannya, untuk itu perlu diberikan stimulasi yang tepat pada anak usia dini agar berpengaruh positif pada tumbuh kembang anak,” sambung Istri Orang Nomor Satu di Kabupaten Lahat ini.

Lanjutnya, orang yang stunting sejak kecil cenderung mengalami gangguan kesehatan. Masalah yang kerap terjadi seperti postur tubuh yang pendek saat dewasa, massa otot yang lebih kecil, kemampuan intelektual di bawah rata-rata, serta melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.

“Penyebab stunting adalah rendahnya asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, yakni sejak janin hingga bayi umur dua tahun. Selain itu, penyebab lainnya adalah fasilitas sanitasi yang buruk, minimnya akses air bersih, dan kurangnya kebersihan lingkungan,” urainya.

Baca Juga  Masjid Agung Solihin Kayuagung, Rumah Ibadah yang Ramah, Profesional dan Memberdayakan Umat.

Solusinya, paling tidak dengan melakukan pemeriksaan secara rutin, minimal empat kali dalam masa kehamilan, diharapkan berbagai persoalan terkait pertumbuhan anak di dalam kandungan bisa terpantau.

Selain itu, terangnya, cara mencegah stunting agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Seperti, melakukan inisiasi menyusu dini begitu si kecil lahir, memberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, serta memberikan makanan bergizi seimbang secara bertahap sesuai kemampuan dan usianya.

Perlu juga dilakukan perbaikan sanitasi dan akses air bersih guna mencegah risiko ancaman penyakit infeksi. Tentu saja, semua itu harus didukung dengan pola asuh dan perawatan yang baik dari orangtua, pola asuh dari orang tuanya pun berpengaru bagi tumbuh kembang anak seperti janggan hanya memamakan telur bisa bisulan.

Ataupun jangan memakan ikan terlalu banyak nanti gatal gatal ujarnya padahal telur dan ikan sangat baik bagi anak untuk tumbuh kembang anak itu sering ditemukan di dusun ataupun di desa.

“Saya mengajak Himpaudi Kecamatan terus mensosialisasikan pencegahan setunting Dikarnakan ini adalah printah presiden kita bapak Jokowi Widodo yang mana guna menurunkan angka anak terkena stunting untuk itu mari kita sama sama bergerak door too door untuk meng hayo hayokan cara mencegah stunting,” pungkas Lidyawati Cik Ujang SH.***

Bagikan

Komentar