JATIM | mediapagi.co.id | Galangan kapal milik PT PAL (Persero) Indonesia mengumumkan hasil uji coba selam yang sukses dari kapal selam rakitan Indonesia, KRI Alugoro 405.
Dibangun di fasilitas kapal selam PT PAL Indonesia, Alugoro 405 adalah kapal selam diesel-listrik kelas Nagapasa dan merupakan yang ketiga di kelasnya.
Kapal selam ini dibangun bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan sebagai bagian dari perjanjian pada Maret 2011. Di Korea Selatan kapal ini dikenal sebagai Kelas Chang Bogo.
Pada 20 Januari, tes dilakukan di perairan Banyuwangi di Jawa Timur dan Laut Bali. Uji coba termasuk fase kedalaman menyelam nominal (NDD), yang merupakan bagian dari Tes Penerimaan Laut (SAT).
Kepala Divisi Kapal Selam PT PAL Satriyo Bintoro mengatakan bahwa keberhasilan penyelesaian uji NDD menyiratkan bahwa 90% dari proses konstruksi berhasil.
Diproduksi dengan skema transfer teknologi dengan DSME, kapal selam diesel-listrik sepanjang 6.13m dengan kecepatan maksimum 21 knot saat menyelam dan 12 knot saat berada di permukaan. Kapal memiliki perpindahan 1.400 t dan jangkauan 10.000 mil laut.
Kapal Selam
Indonesia memiliki tradisi untuk memberi nama kapal selam dengan senjata sakti di dunia pewayangan. Dua kapal selam tua Indonesia yang dibeli dari Jerman bernama KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402. Cakra, seperti diketahui adalah panah unik yang dimiliki Batara Kresna, raja di Dwarawati. Panah ini memiliki lingkaran yang disebut cakra di bagian depan.
Sementara Nenggala adalah panah besar yang dimiliki Prabu Baladewa yang merupakan kakak dari Kresna. Seperti halnya Cakra, Nanggala juga merupakan pemberian dewa dan dia tersimpan di dalam tubuh Kresna dan Baladewa dan keluar ketika dibutuhkan.
Kapal selam pertama yang dibeli dari Korea Selatan diberi nama KRI Nagapasa 403. Nama ini diambil dari panah milik Indrajit yang. Panah ini apabila dilepaskan dari busurnya maka akan mengeluarkan ribuan naga yang siap mencabik-cabik musuh. Indrajit adalah putra Rahwana. Sewaktu lahir, Indrajit diberi nama Megananda karena tangisan pertamanya diiringi suara petir menggelegar, pertanda kelak ia akan tumbuh menjadi seorang kesatria besar.
Kapal selam kelas Nagapasa kedua diberi KRI Ardadedali 404 yang diambil dari Ardhadhedhali yakni merupakan senjata panah milik Arjuna. Putra ketiga Pandawa ini memang dikenal memiliki banyak pusaka terutama panah.
Ardhadhedhali merupakan senjata unik yang berujung seperti burung dan berjiwa. Waktu dilepaskan kepada musuh, paruh burung itu mematuk orang yang ditujunya.
Kapal terbaru yang dirakit di Indonesia, Alugoro juga berasal dari nama pusaka yang juga milik dari Baladewa. Jika Nenggala adalah panah, Alugara adalah gada pemberian dari Batara Guru, sebagai hadiah pada waktu menikah dengan Dewi Erawati. (ris)
Komentar