Jurnalis Feriand
Red Barab Dafri FR
LAHAT SUMSEL, mediapagi.co.id – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Kota Agung berlokasi di Desa Tunggul Bute selain tidak memiliki aliran Listrik, saat ini mengalami kekurangan guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Menurut Kepala SMPN 3 Kota Agung, Sahnan jumlah tenaga pendidik di sekolah yang dipimpinnya itu hanya berjumlah dua orang. Yakni dirinya dan Wakil Kepala Sekolah. Keadaan itu tentu saja sangat berpengaruh bagi peningkatan mutu sekolah khususnya peserta didik.
“Total pengajar saat ini di SMPN 3 sebanyak 21 guru. Rincian dua orang yang berstatus PNS, satu orang diperbantukan dan 18 tenaga honorer. Kondisi itu sangat berpengaruh terhadap kemajuan sekolah, di sekolah guru yang mengajar tidak sesuai dengan disiplin ilmu,” sambung Sahnan. Senin (3/8/2020).
Lanjutnya, pengaruh guru honor bidang ilmu beda. Misal, untuk pelajaran Bahasa Inggris karena tidak ada guru yang dibidang tersebut terpaksa diajari oleh guru yang disiplin ilmunya ke bidang agama, termasuk pelajaran lain seperti pelajaran teknologi.
“Kami tidak tahu kenapa tak banyak guru PNS yang mengajar di sekolah ini seperti di sekolah sekolah lain. Namun kami berharap Dinas Pendidikan dapat menugaskan guru yang PNS ke sekolah tersebut hal itu juga untuk meringankan beban sekolah,” imbuh Sahnan.
Sahnan berpandangan, kemungkinan lokasi sekolah yang jauh dari kota dan masih pelosok atau berada di perbukitan hingga minimnya sarana penunjang sekolah yang membuat para guru PNS mengabdi di SMP 3. ***
Komentar