Akibat Sering di Bullying, Pelajar Kelas 11 SMAN 1 Penukal Nekat Minum Racun

Peristiwa106 Dilihat

PALI | mediapagi.co.id –Sebut saja namanya (bunga) seorang siswi kelas 11, SMAN 1 Penukal asal Desa Gunung menang Kecamatan Penukal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) ditemukan tak sadarkan diri didalam kamarnya pada pagi Rabu, (12/02/2020)

Menurut keterangan (Yopi) salah satu anggota keluarga ketika dimintai keterangannya melalui Via pesan singkat pada Kamis (13/02/2020) ia menuturkan adik saya sering dibuli (Ejek) di sekolahnya dan terakhir adik saya melaporkan, perihal yang dialaminya kepada salah satu guru disekolah tempat ia menimbah ilmu, dan tak tahu apa yang diperbincangkan Mereka, sepulang sekolah ia sempat menceritakan masalah yang sedang ia alaminya ke orangtua KamiĀ  dan keesokan paginya adik saya didapati sudah tak sadarkan diri, dari mulutnya mengeluarkan busa dan dikamarnya ditemukan racun, sejenis racun hama, beber Yopi.

Sekarang adik saya sambung Yopi masih dirawat diRS Kota Prabumulih dan dari kemaren kejadian hingga siang ini ia baru sadar tetapi belum bisa diajak berkomunikasi, beber Yopi.

Kami berharap agar masalah ini dapat diusut pihak sekolah, dan apabila ada unsur kesengajaan kami mintak kepada pihak yang berwajib agar menindak tegas masalah ini, agar kejadian yang serupa tak terulang kembali. Harap Yopi.

Ketika dimintai keterangan salah satu guru sekolah tempat korban menimba ilmu guru kesiswaan SMA N 1 Penukal Jawiya Spd didampingi Kepsek diruang kerjanya

Menuturkan bahwa siswi tersebut baru 2 hari menimbah ilmu disini, sebelumnya ia perna menibah ilmu di SMK N 1 Penukal kemudian pindah ke SMA N 3 Penukal dan terakhir ia pindah lagi disini SMA N 1 Penukal, dan kita tak tahu masalah yang sedang ia alami baik dari sekolah sebelumnya maupun di luar sekolah.

Sambung Jawiya, korban ketika baru memasuki ruangan (kelas), sempat menghadap memintak agar ia dipindahkan ruanganan dari ruangan A ke ruangan B dan atas permintaan tersebut saya sempat berkoordinasi dengan pihak operator sekolah dan oleh karena ruangan B terlalu padat sudah 27 siswa sedang ruangan A baru 23 siswa maka pihak operator tidak menyetujui perihal permintaan siswi tersebut, ujar Jawiya.

Sebelumnya saya semapat menanyakan permasalahan korban ke orangtuanya mengenai korban sering tidak konsen dalam belajar dan orangtuanya menjawab bahwa anaknya tidak terlalu terbuka kepada kami dan mengenai perpindahan sekolahnyapun ia tidak terlalu mendetail menceritakan permasalahannya, dan saya memintak kepada orangtua korbang, sambung Jawiya agar permaslahan korban supayaĀ  digalilagi takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan, ujarnya.

Mengenai pembulian siswa siswi SMA N 1 Penukal itu tidak benar, saya tegaskan disini tak ada siswa maupun siswi yang berani membuli sesama temannya apalagi temannya pindahan dari sekolah lain, kalaupun ada yang berani membuli teman sesamanya akan saya tindak tegas, akan saya hukum sesuai ketentuan sekolah, apabila teman Media kurang yakin silahkan konfirmasi kesesama teman sekolahnya, tegas Jawiya.(Jon)

Bagikan

Komentar