Jurnalis Herlan
Red Barab Dafri FR
LAHAT SUMSEL, mediapagi.co.id – Aryanto Tomas didampingi Ibunya, Sumiati warga Desa Makartitama Kecamatan Lahat saat ditemui media ini di kediamannya baru baru ini (7/8/2020) menyesalkan lambannya kinerja pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Lembayung Lahat.
“Kami sangat menyesalkan kinerja PLN yang lamban hingga belum memperbaiki amper listrik milik kami terbakar akibat disambar petir empat bulan lalu, tepatnya pada 12 April 2020,” sesal Aryanto.
Dijelaskannya, akibat sambar petir itu alat alat elektronik milik Sumiati rusak, seperti Televisi, Resiper Parabola, Handphone, Magiccom, Mesin Pompa Air dan bahkan nyaris rumah terbakar.
Sumiati didampingi Aryanto, mebeberkan kronologi setelah kejadian sambar petir tersebut esoknya pada 13 April 2020, dirinya melaporkan kepada pihak PLN bahwa listrik di rumahnya terbakar dan pada 15 April 2020 pihak PLN datang ke rumahnya menindaklanjuti laporannya.
“Tapi disayangkan tindakan yang diambil PLN belum maksimal, karena belum diganti meteran dan bahkan menimbulkan kecemasan dalam kurun waktu 4 bulan ini,” sambung Aryanto.
Lebih jauh dikatakan Aryanto, selain mengakibatkan kerusakan pada alat alat elektronik milik ibunya itu juga ada lima rumah sekitar yang mengalami kerusakan pada meteran listirknya. Yaitu, meteran listrik rumah milik Bagio, Suyadi, Suratno, Jamali dan Suardi.
“Selama kejadian ini saya sudah tiga kali mendatangi Kantor Pelayanan PLN, namun tetap tidak ada respon. Maka itu, saya berharap kepada pihak PLN agar cepat ditanggulangi karna setiap hujan dan petir warga selalu dihantui rasa takut dan cemas,” urai Aryanto.
Sementara Manager Rayon Lembayung PLN Cabang Lahat, Tasili ketika dikonfirmasi tentang hampir empat bulan meteran konsumen rusak akibat sambar petir namun belum diganti, dirinya mengaku belum mengetahui informasi tersebut.
“Waalikum salam, mohon maaf saya belum dapat info. Coba saya konfirmasi dulu,” jawab Tasili kepada media ini melalui aplikasi WhatsApp pribadinya Senin (10/8/2020).***
Komentar