Warga Resah, Camat Kimbar dan Ketua Fordes Minta Karyawan Diisolasi

Peristiwa588 Dilihat

Jurnalis: Andika Eyek
Red – Barab Dafri. FR

LAHAT SUMSEL, mediapagi.co.id – Meninggalnya perempuan diduga terjangkit Corona Virus disalah satu Rumah Sakit Kota Lubuk Linggau dan dimakamkan di tempat asal di Kecamatan Kikim Barat, belum lama ini masih meninggalkan bekas hingga meresahkan warga setempat.

Informasi dihimpun, meninggalnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tersebut merupakan istri dari salah satu karyawan perusahaan sawit PT SMS, Sungai Pangi Estaded. Sedangkan PT SMS sendiri enggan memberikan libur selama 14 hari untuk lakukan isolasi mandiri.

Camat Kikim Barat (Kimbar), Darwis Salim dikonfirmasi media ini saat berada di Kantor Bupati Lahat, Jumat (24/4/2020) membenarkan adanya keresahan warga di wilayahnya itu, terutama pekerja yang tinggal di mess perusahaan.

Diakui Camat, sempat menghubungi Manager Sungai Pangi Estaded atas nama Ronal, namun pihak perusahaan seakan enggan memberikan libur isolasi mandiri terhadap karyawan.

“Sudah saya hubungi Rabu malam (22/4), pasca pemakaman. Tapi katanya kenapa harus diisolasi mandiri, kan belum ada kepastian dari hasil tes di Jakarta,” jelasnya.

Sementara Ketua Forum Kades (Fordes) Kimbar yang juga Kepala Desa (Kades) Jajaran Baru, Bostandi SE menuturkan, ada ratusan warga dari 9 desa di Kikim Barat, yang bekerja di Sungai Pangi Estaded.

“Kami telah meminta kepada perusahaan, untuk keluarga PDP, karyawan divisi III, dan karyawan yang kemungkinan kontak kepada PDP dan keluarga PDP, bisa diliburkan untuk isolasi mandiri,” sambungnya.

Diterangkan Bostandi, pihak Perusahaan mengizinkan, tapi karyawan diberi surat P1, alias tidak dibayar upah selama isoslasi mandiri. Hingga saat ini perusahaan tetap mengkerjakan karyawan, warga juga tidak bisa menolak karna terancam tidak mendapatkan uang.

Terpisah, Fauzi Anwar selaku Ketua Serikat Buruh Kelapa Sawit Kabupaten Lahat mengungkapkan terkait merebaknya wabah Covid 19 ini, apalagi sudah ada terindikasnsalah satu keluarga karyawan PT. SMS yang meninggal, kiranya pihak management PT SMS cepat mengambil tindakan.

“Tindakan yang kami maksud, untuk segera mendata dan mengisolasi karyawannya. Terutama di tempat bekerja dan yang bermukim di perumahan yang notabanenya banyak anggota keluarga karyawan yang tinggal dikawasan tersebut,” tegasnya

Fauzi mengharapkan, pihak managemen meliburkan dulu kegiatan pekerjaan di perkebunan guna mencegah menularnya wabah Corona ke karyawan yang lain. Lebih baik kita waspada dari pada tiba tiba sudah kejadian dan kita semua yang di bikin repot. terutama kami yang berdekatan dang wilayah nya ini.***

Bagikan

Komentar