Dampak “Corona”, Jangan Sampai Harga Kopi Murah

Ekonomi213 Dilihat

Jurnalis: Andika Eyek
Red – Barab Dafri. FR

LAHAT SUMSEL, mediapagi.co.id – Diduga dampak kabar penyebaran Virus Corona, buat beberapa harga komoditi andalan di Sumatera Selatan saat ini mulah jatuh, seperti getah karet di Kabupaten Lahat berkisar harga Rp 4 ribu per kilogram. Hal itu membuat petani berharap harga kopi tetap stabil dan justru bisa naik.

Agustriawan (37) petani yang berhasil ditemui media ini di perkebunan kopi Kecamatan Gumay Ulu berharap jangan sampai ada tengkulak yang memanfaatkan momen pandemi Covid-19 terjadi saat ini. Sehingga harga biji kopi anjlok, namun bisa sebaliknya tetap membeli biji kopi dengan harga yang bisa membantu perekonomian masyarakat.

“Kita berharap kejadian sekarang tentang kabarnya penyebaran Virus Corona jangan sampai dimanfaatkan, namun sebaliknya bisa bantu kami para petani kopi,” sambungnya. Selasa (14/4/2020).

Dijelaskan Agustriawan, pada tahun lalu harga kopi berkisar antara Rp 16 ribu hingga Rp 20 ribu untuk kualitas pelangi dan tergantung kebersihan. Sementara untuk petik merah bisa berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu tergantung pengolahan dan juga kebersihan.

Sementara, Ogik (46) petani di Kecamatan Jarai juga mempunyai harapan yang dengan Agustriawan. Dirinya menuturkan, saat panen nanti harga kopi jangan turun drastis. Karena bisa menyengsarakan ia dan petani kopi lainnya.

Terpisah Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lahat, Fikriansyah SE MSi kepada media mengaku bahwa pihaknya belum bisa memprediksi seperti apa harga kopi nantinya karena tergantung permintaan pasar.

“Namun, saat ini kami menghimbau agar tengkulak jangan sampai memanfaatkan momen wabah covid19 sehingga membeli biji kopi dengan harga yang murah dengan petani,” imbuhnya.

Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Lahat Fitrizal Homizi ST mengungkapkan agar instansi terkait dapat membantu petani kopi di Lahat nantinya. Supaya harga jangan sampai anjlok dengan mengawasi penjualan kopi di lapangan atau pola pola lainnya sehingga kopi petani bisa terserap.

“Ya tentu saja harapannya harga kopi tidak jatuh malah sebaliknya bisa naik, sebab seperti diketahui petani kopi di Bumi Seganti Setungguan cukup banyak, ditambah lagi hasil panen kopi merupakan tahunan dan sebagian besar masyarakat menggantungkan hidupnya dari penjualan kopi ini,” terang Fitrizal.***

Bagikan

Komentar